Salah dan Slot (x/Fabrizio Romano)

Musim ini Liverpool sedang mengalami tren buruk, salah satu pemain yang paling menjadi sorotan adalah Mohamed Salah. Pemain asal Mesir tersebut dianggap sebagai biang kerok keterpurukan the Reds musim ini, namun hal tersebut justru mengundang murka dari sang pemain.

Salah merasa dirinya diperlakukan tidak adil lantaran akhir-akhir ini jarang mendapat kepercayaan dari Arne Slot. Pemain berusia 33 tahun tersebut bahkan berani mengutarakan isi hatinya secara langsung di hadapan awak media.

"Saya telah berbuat banyak untuk klub ini. Saya tidak perlu berjuang setiap hari untuk mempertahankan posisi saya karena saya memang pantas mendapatkannya. Saya memang tidak lebih besar dari Liverpool," ujar Salah, dikutip dari Fabrizio Romano.

Komentar tersebut tentu mengundang perhatian publik dan semakin menyimpulkan bahwa kondisi ruang ganti Liverpool memang sedang bergejolak. Salah yang telah mengabdikan dirinya sejak musim 2017/2018 mulai merasakan kekhawatiran akan posisinya di Liverpool.

Sejak awal kedatangannya di Anfield, Salah memang menjadi tumpuan utama lini depan Liverpool dengan menjadi top skorer klub terhitung sejak ia bergabung. Namun tak jarang sikap egoisnya juga kerap mengundang kritik publik Anfield.

Puncaknya ketika Arne Slot mulai rutin membangkucadangkan sang pemain, friksi-friksi di tubuh klub mulai muncul. Bahkan yang awalnya hubungan antara Salah dan Slot baik-baik saja, namun saat ini disinyalir hubungan mereka mulai retak.

"Awalnya saya memiliki hubungan yang baik dengan manajer (Slot), namun tiba-tiba kami menjadi renggang. Saya merasa ada pihak yang tidak menginginkan keberadaan saya di klub," pungkasnya.

Pernyataan Salah secara terbuka tentu menjadikan publik berspekulasi bahwa ruang ganti Liverpool memang sedang bergejolak. Hubungan Salah dan Slot memang sedang renggang, namun sampai kapan hal ini akan terjadi?

Apalagi musim ini Liverpool menjadi klub paling boros di Liga Inggris, tentu ekspektasi fans menjadi sangat tinggi. Namun yang terjadi justru keretakan ruang ganti yang bisa saja memicu keterpurukan Liverpool hingga akhir musim.